Jumat, 13 Februari 2009

EKSPLORASI PERAN PERILAKU TERHADAP TERJADINYA

PENYAKIT HIV/AIDS



HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus golongan RNA yang spesifik menyerang system kekebalan tubuh/imunitas manusia dan menyebabkan AIDS. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala klinis akibat penurunan system imun yang timbul akibat infeksi HIV. HIV dan AIDS adalah penyakit infeksi menular seksual yang dapat menyerang semua umur, ras, etnis, profesi, wilayah, dan penularannya berlangsung sepanjang masa. Penyakit ini menular melalui hubungan seksual, ibu hamil kepada bayi yang dikandungnya atau ibu yang menyusui anaknya melalui ASI, jarum suntik, jarum tindik, jarum tato bekas pakai yang tidak disterilkan terlebih dahulu, transplantasi organ, dan transfusi darah.

Transfusi darah dari pengidap HIV/AIDS, langsung tertular virus HIV. Begitupun dengan transplantasi organ tubuh dari penderita HIV/AIDS. Untuk ibu yang mengidap HIV/AIDS dan sedang mengandung atau sedang maenyusui anaknya, maka ibu tersebut akan menularkan kepada bayinya. Ibu yang terinfeksi HIV/AIDS memiliki 2 kemungkinan cara tertular penyakit tersebut. Kemungkinan pertama, sang ibu terkena penyakit ini akibat dari perilaku berisiko yang ia lakukan. Kemungkinan kedua, sang ibu terkena penyakit ini akibat tertular dari sang suami, apalagi jika si ibu ini memiliki suami yang suka “jajan” di luar.

Penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual tidak terlepas dari perilaku seksual berisiko seperti, berganti-ganti pasangan baik itu sesam pria maupun pria dan wanita. Hal ini sangat mengerikan, mengingat betapa banyak orang yang berperilaku seksual seperti ini. Perubahan nilai-nilai moral telah mengubah perilaku manusia dan cara pandang melihat perilaku seks bebas. Sebagai contoh, hubungan seks pranikah telah berubah sebagai perilaku yang umum dan lumrah serta dianggap tidak buruk, dan lebih mengerikan lagi hal ini cenderung berlangsung bebas dengan lebih dari satu pasangan. Dipihak Lain, hubungan seksual ekstramarital dengan orang ketiga, juga bukan berita yang luar biasa lagi, dan tidak jarang yang disebut orang ketiga ternyata lebih dari satu orang. Sementara itu tempat-tempat prostitusi sebagai bagian dari dunia gemerlam baik yang ramai maupun yang tidak ramai, yang nyata maupun terselubung, tetap saja dikunjungi orang.

Penularan HIV/AIDS melalui penggunaan jarum suntik umumnya terjadi pada pengguna narkoba. Dampak global kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa manusia ke dunia tanpa batas, dimana pergaulan bebas sebagai akibatnya. Dalam dunia pergaulan bebas, narkoba telah menjadi hal yang biasa. Sebagaimana yang telah kita ketahui, remaja merupakan golongan yang paling banyak menjadi pengguna narkoba meskipun konsumen sebenarnya dari narkoba sebenarnya termasuk di dalam anak di bawah umur dan orang dewasa. Jika dulu remaja, memakai narkoba dengan alasan, frustasi, stress, kini penggunaan narkoba menjadi semacam gaya hidup dan mulai dianggap sebagai perilaku yang biasa-biasa saja dan bukan sebagai perilaku menyimpang. Begitupun dengan penggunaan tindik dan tato yang telah berubah, dari perilaku yang dianggap cukup negative dan menyimpang menjadi perilaku yang dianggap wajar-wajar saja. Bahkan dalam dunia pergaulan bebas, penggunaan narkoba, tato dan tindik biasa menjadi semacam symbol persatuan, loyalitas, dan mode bagi orang-oarng yang telibat didalamnya. Padahal perilaku menggunakan narkoba, tato, dan tindik merupakan perilaku berisiko tertular HIV/AIDS.

Pada pengguna narkoba, perilaku berisiko ditemukan pada pengguna narkoba suntik. Pecandu narkoba, jika mereka melakukan pesta narkoba, mereka selalu menggunakan jarum suntik yang sama, sehingga muncul istilah di kalangan pecandu narkoba “jarum suntik sejuta umat”. Para pemakai narkoba jenis suntikan ini tidak sadar bahwa pemakaian narkoba yang mereka lakukan sebenarnya sudah berbahaya apalagi ditambah dengan penggunaan jarum suntik secara bersama-sama. Penggunaan tindik dan tato dianggap sebagai peilaku beresiko sebab biasanya jarum yang digunakan untuk membuat tindik dan tato tersebut tidak steril atau dengan kata lain jarum tersebut telah dipakai berulang kali oleh banyak orang. Jarum yang digunakan inilah menjadi media penularan HIV/AIDS.

Di Indonesia, secara umum penularan HIV/AIDS yang utama adalah melalui hubungan sesksual yaitu dengan presentase 55,59% dan penularan melalui jarum suntik yang tidak steril terutama pada pengguna narkoba dengan presentase 18, 74%. HIV/AIDS merupakan masalah yang kompleks dan tidak hanya berkisar masalah infeksi atau tidak infeksi tetapi sudah menyangkut masalah perilaku. Selain belum ditemukanya obat ampuh untuk penyakit ini membuat penyakit ini sebagai masalah social akibat perubahan perilaku dan gaya hidup dari manusia.

Dari cara penularannya, pencegahan HIV/AIDS sebenarnya tidak sulit, hanya dibutuhkan kesadaran, kesabaran, dan perubahan perilaku yang tentunya dilakukan lewat dasar agama/keimanan yang kita miliki. Mengingat belum ada obat yang ampuh untuk mengobati AIDS, maka perubahan perilaku dari perilaku yang menyimpang kepada sesungguhnya merupakan hal yang utama. Dengan melihat cara penularan, pengobatam, dan pencegahan yang dilakukan dalam menghadapi penyakit ini, dapat kita lihat secara jelas bahwa perilaku sangat memberikan kontribusi besar dalam penularan, pencegahan, dan pengobatan dari penyakit HIV/AIDS ini.

by: nizah elvacto

Rabu, 11 Februari 2009

Cerpen "Mungkinkah Dia????"

namanya rain....dy tidak terlalu kurus, tidak juga terlalu kurus, dy tidak mengenal diam..karena dia tidak tahu apa arti dari diam itu sendiri. Dia memiliki sahabat bernama city...mereka selalu bersama...dan satu yang pasti, rain sudah bisa terlepas lagi dari city. Suatu hari city membawa rain ke basecamp ekskulnya.....saat pertama masuk ke basecamp itu...rain melihat seseorang yang sedang asyik bermain game depan computer, raut mukanya rada Oon..kurus...tidak terlalu putih...rain yang kaget karena br pertama kali melihat orang itu di basecamp city lalu bertanya pada city, "city dia siapa?" sepertinya z pernah melihat dia..tapi tidak tahu dimana...tp dy lumayan manis jg sich" kata rain sambil berbisik dan tersenyum centil dan sambil jalan melewati seseorang yang misterius itu...
city lalu menjawab tidak tahu...