Apa yang terindah dalam hidupmu ?
Untuk seorang wanita dan telah memiliki anak, pasti mereka akan menjawab “seorang anak”
Dimulai saat masih berbentuk janin.....mulai bergerak-gerak dalam perut....kemudian lahir sebagai anugrah yang tak terhingga dari Sang Khalik.Lalu kemudian sang Ibu memberi ASI sebagai makanan paling ajaib yang ada di muka bumi ini.
Maka beruntunglah mereka yang seutuhnya pernah mengalami masa-masa itu ataupun mereka yang sedang mengalami masa-masa itu. Masa yang indah tapi mendebarkan, sebab saat itu, adalah saat dimana mereka meletakkan satu kaki mereka di alam akhirat dan melakukan pengorbanan terberat yang dialami oleh manusia.
Saat mengandung, setiap ibadah yang kita lakukan akan memberikan pahala yang berlipat ganda......
Alam semesta ikut mendoakan dan bahkan setiap orang yang kita temui pasti taklupa menyelipkan nama sang calon ibu dan janin dalam sebuah doa.
Menjadi ibu adalah sejatinya bahagia...... menurutku
Seiring dengan perkembangan zaman, sering kali mengandung seorang anak malah menjadi musibah....terlebih jika saat itu umur belum masuk dalam kategori cukup dewasa ataupun cukup matang dalam aspek psikologis dan materi.
Saat itu terjadi....ada yang beranggapan hidup seorang wanita telah berakhir saat ia mulai mengandung, dunia seakan tidak berpihak lagi pada sang calon ibu....cita-cita menjadi sekedar kiasan....dan juga menjadi akhir dari petualangan si calon ayah.
Dan pada akhirnya mengandung seorang anak bukan lagi menjadi sebuah anugrah...
malah menjadi sebuah bencana besar.
Nyawapun menjadi sangat tak berharga.......dan bak menyiram air di kamar mandi, aborsi pun menjadi langkah paling ampuh untuk memadamkan api sebuah neraka di dunia.
Ada yang dengan obat-obatan, ada yang dengan mengurut, ada juga dengan meminum ramuan cina yang telah menjadi dewa dalam mengatasi hal seperti ini.
Mereka yang melakukan aborsi....tanpa sadar telah menunjukkan ketidaksyukuran mereka akan nikmat dari Allah yang tidak di berikan pada semua wanita di dunia ini. Meski tak berasal dari sebuah hubungan yang sah secara agama dan aturan sebagai warga negara, namun saya sangat memberi nilai lebih pada mereka yang tak melakukan aborsi, meski miris.
disisi lain, ada yang tak berhenti bersujud memohon kehadiran sang anak sembari melakukan pengobatan yang diyakini dapat membantu. Ada yang melakukan perceraian dan memilih orang lain agar dapat memiliki anugrah terindah itu.
Menjadi ibu sesungguhnya menjadi perjalanan hidup yang sebenarnya yang dialami oleh wanita....
mulai dari menjaga kehamilan....sembari mengatur mood makan dan keletihan menghadapi reaksi tubuh yg berusaha beradaptasi dengan kehadiran sang janin...
melakukan persalinan yang penuh perjuangan dan syarat akan bahaya jika tak dilakukan di pelayanan kesehatan ataupun dibantu oleh tenaga kesehatan.untuk yang hidup di kota dengan segala fasilitas untuk mendapatkan akses pelayanan kesehatan tentu hal ini adalah hal yang tak asing lagi. Tapi bagaimana dengan nasib para calon ibu yang tinggal di daerah terpencil...perbatasan...dan kepulauan??? Yang bahkan untuk memeriksakan kehamilannya ke petugas kesehatan pun menjadi sering kali menjadi khayalan belaka.....
>>yyuk ber PHBS...."melahirkan ditolong oleh tenaga kesehatan" INTERMEZO
merawat dan mendidik anak......dengan menjaga anugrah Allah Swt sebagai amanah yang akan dipertanggung jawabkan di akhirat kelak.
Saya teringat janji Allah, bahwa tidak akan masuk surga orang tua yang anaknya di neraka.
Dengan demikian sebagai anak, kita bisa saja menjadi tiket gratis orang tua kita ke neraka jika kita melakukan dosa tentunya.
MENJADI SEORANG IBU adalah profesi paling mulia yang ada di bumi ini
.....sekali lagi ini menurutku
Tulisan ini kupersembahkan untuk moment hari ibu 2014.....tulisan ini terinspirasi dari cerita yang juga muncul pada moment hari Ibu Tanggal 22 Desember 2014 lalu, berita tentang seorang remaja, siswa SMA (kalau ndak salah) yang melakukan persalinan di kebun. Anak tersebut sambil berjalan/berlari dan tanpa sadar ternyata anak yang dikandungnya telah lahir...miris
tulisan ini juga terinspirasi dari seorang ibu di daerah pedesaan yang tak kenal lelah mencari nafkah untuk anak tercintanya
bahkan saat dia baru saja selesai melahirkan disubuh hari lalu pagi harinya ia langsung berjualan kue keliling desa....demi sesuapnasi untuk keluarganya
sangat mengharukan perjuanganmu...ibu....
Dan juga dari kisah para teman yang telah terbiasa menyuruh wanita mereka melakukan aborsi hingga berkali-kali.....semoga Allah memberi hidayah buat kalian....aamiinn Allahummma aamiinn
Teruntukmu cintaku...dengan atau tanpa diriku, kelak harus ada yang memanggilmu dengan sebutan ayah ataupun kakek di hari senjamu....
Y Allah entah apa yang ingin kau tunjukkanpada hambaMu ini, menempatkan aku berada di tengah-tengah antara mereka yang senang melakukan aborsi dan mereka yang nyaris putus asa untuk memiliki generasi penerus...
Wallahu a'lam bish-shawab....